Pada dasarnya, ihram untuk pria terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan. Kain tersebut dipakai untuk menutup aurat sebagian atas dan seluruh bagian bawah. Kain ihram disunahkan berwarna putih.
Saat menggunakan kain ihram, calon jemaah pria harus menghindari beberapa perbuatan. Seperti bersetubuh, berkata kasar, membunuh hewan, hingga memotong rambut untuk tetap menjaga kesucian selama melakukan ibadah haji atau umrah.
Cara menggunakan kain ihram pada bagian bawah
Siapkan selembar kain untuk menutupi bagian bawah. Tutup aurat mulai dari atas pusar hingga bagian bawah lutut. Anda gak perlu khawatir, cara melipatnya cukup mudah karna hampir sama seperti penggunaan sarung.
Pastikan kain ihram terlipat sempurna dan jangan biarkan aurat terlihat saat duduk ataupun jongkok. Selain itu, lipatan pada kain ihram juga jangan terlalu kencang agar anda bisa tetap berjalan dengan mudah.
Cara menggunakan kain ihram pada bagian atas
Selesai dengan bagian bawah, anda bisa langsung menggunakan selembar kain yang tersisa untuk diselempangkan agar menutup bagian pundak kanan dan kiri. Kaitkan antara ujung satu sisi dengan yang lainnya agar tidak mudah lepas.
Ketika mulai tawaf, biarkan bagian pundak kanan terbuka, dan lipatan kain pada sisi satunya berada di bawah ketiak kanan. Setelah itu, kain ihram bisa kembali digunakan menutupi semua badan.
Hal-hal yang perlu perhatikan saat mengenakan kain ihram
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kain ihram. Sebisa mungkin, kain jangan melewati batas mata kaki saat mengenakannya pada bagian bawah. Gunakan kain ihram yang bersih, tidak dan boleh terkena kotoran. Kamu juga tidak perlu menggunakan pakaian dalam ataupun aksesori lain ketika mengenakan ihram.